recovery database adalah aktivitas
menggantikan suatu database yang telah ada atau membuat database baru
berdasarkan salinan dari database sebelumnya. Recovery ini dibuat menggunakan
log transaksi atau log arsip untuk memajukan database menjadi lebih konsisten.
Ada 3 model dari teknik recovery data
konvensional yaitu :
a.
Model recovery berdasar waktu : merecovery data hingga titik waktu
yang spesifik
b.
Model recovery berdasar transaksi : database akan maju hingga
transaksi dari file log transaksi tertentu terjadi.
c.
Model recovery berdasar perubahan : didasarkan pada jumlah perubahan
yang dilakukan
Untuk model-model di atas, user atau
administrator dari database harus memperhatikan 3 hal berikut :
a.
Informasi timestamp, untuk kasus model recovery berdasar waktu
b.
Lokasi file log dan nama informasi, untuk model recovery berdasar
transaksi
c.
Jumlah perubahan sistem / jumlah sekuensial log untuk kasus model berdasar
perubahan
Kelemahan dengan model ini adalah bahwa
pemulihan database tanpa kehilangan data tidak mungkin kecuali dan sampai ada
yang diantara tiga input di atas diketahui secara akurat.
Jika salah satu dari tiga poin di atas tidak
diketahui secara akurat maka pemulihan / recovery tidak mungkin dilakukan.
Misalnya, jika pengguna Joe tahu bahwa ia telah melakukan operasi bisnis
perbankan EOD pada database yang telah memasuki data yang tidak valid ke dalam
tabel data pada 23-4-2007 antara 2 dan 14:30. Tapi karena tepat Informasi
timestamp yang hilang kita harus mengikuti proses berulang-ulang menggunakan
trial and error
Ada banyak jenis kegagalan dan oleh
karena itu, ada berbagai jenis pemulihan. Selalu ada batasan untuk jenis
pemulihan yang dapat diterapkan. Karena mekanisme pemulihan hanya akan
mengatasi kegagalan tertentu, maka mungkin tidak mengatasi kegagalan yang langka,
yang belum terpikirkan,
atau yang bahkan terlalu mahal untuk dipulihkan.
Misalnya, kerusakan pada inti disk dapat merusak tidak hanya data tetapi juga
data recovery. Oleh karena itu akan lebih baik untuk menyimpan data pemulihan pada
perangkat terpisah. Namun, ada juga kegagalan lain yang mempengaruhi perangkat
yang terpisah, contohnya kerusakan mesin pada perangkat yang memulihkan data
dari perangkat lain.
Jenis-jenis pemulihan yang ada adalah:
1.
Pemulihan ke keadaan yang benar.
2.
Pemulihan ke keadaan yang benar yang ada pada beberapa saat di masa
lalu (yaitu, checkpoint).
3.
Pemulihan ke keadaan sebelumnya yang mungkin; ini akan diijinkan misalnya,
restorasi dari satu keadaan yang sudah ada sebelumnya yang menyatakan file yang
mungkin tidak pernah ada secara bersamaan sebelumnya.
4.
Pemulihan ke keadaan valid.
5.
Pemulihan ke keadaan yang konsisten.
referensi :